create your own banner at mybannermaker.com!
Selamat Datang di Blog TEKKESOL

Rabu, 02 Maret 2011

Pembalap Legendaris MotoGP

Motogp adalah salah satu ajang olahraga otomotif yang menampilkan adu kecepatan motor di sirkuit balap motor. Arena ini merupakan ajang gengsi yang menampilkan para pembalap kelas dunia dengan menggunakan motor dari produsen motor dunia, seperti Honda, Suzuki, Yamaha, Ducatti, Kawasaki, Apprilia dan lain-lain. MotoGp digelar selama satu tahun di tempat yang berbeda-beda. Asia merupakan salah satu kawasan yang mendapat kehormatan penyelenggaraan arena balap motor paling bergengsi di dunia tersebut. Jepang yang memiliki wakil produsen motor terbanyak dalam ajang tersebut, merupakan negara yang hampir selalu mendapatkan kehormatan menyelenggarakan arena motogp.
 
Suzuka adalah nama sirkuit balap di Jepang. Sementara negara Asia lain yang juga pernah mendapat kehormatan menjadi penyelenggaraan arena balap motogp adalah Malaysia. Negara jiran tersebut bahkan sudah menyiapkan arena balap khusus di kawasan Sepang untuk menjadi tuan rumah adu balap tersebut. Ajang motogp pada dasarnya bukan sekedar sebagai ajang adu kecepatan saja. Pada ajang tersebut, setiap pembalap mempertaruhkan nama besar mereka untuk menjadi yang paling terampil mengendalikan kuda besi. Sementara bagi para produsen motor, ajang motogp menjadi sebuah promosi agar produk mereka dikenal sebagai yang paling baik daripada produk pesaing. Hal ini tentu untuk mendongkrak penjualan motor mereka di pasaran umum. 
 
Pembalap Legendaris MotoGp
Dalam perjalanannya, ada beberapa nama pembalap besar yang dilahirkan dari ajang sirkuit motogp ini. Mereka adalah pembalap-pembalap yang mampu menorehkan prestasi dan menciptakan beberapa rekor di arena balap. Salah satu pembalap besar tersebut adalah Kevin Schwantz. Pembalap bergaya koboi ini selalu setia menunggangi motor RGV Gamma 500. Saat berlaga, Schwantz dikenal sebagai raja tikungan. Sebab, dengan dukungan motor berjarak sumbu pendek tersebut, menjadikannya sangat lihai untuk menyalip lawan di tikungan. Itulah salah satu cara yang dilakukannya sehingga mampu meraih predikat sebagai juara motogp pada tahun 1993.
 
Selain Schwantz, nama besar lain adalah Mike Doohan. Berbeda dengan Schwantz, Doohan merupakan raja yang menggunakan Honda sebagai pilihannya. Disponsori oleh salah satu merk pelumas Repsol, Doohan beberapa kali menjadi juara motogp. Hingga pensiun, nomor start 1 masih dipakainya pada musim terakhirnya di arena balap motor. Nama terakhir yang layak disebut adalah Wayne Rainey. Pembesut motor Yamaha ini mengakhiri karir balapnya di atas kursi roda atas cedera yang dideritanya. Dan atas loyalitasnya, maka Yamaha pun memberikan sebuah tim tersendiri untuknya, yaitu Yamaha Rainey.
 
Source : www.anneahira.com

0 komentar:

Posting Komentar