Siapa yang tak kenal Valentino Rossi, rider asal Italia ini "dibesarkan" dalam ajang balap motor tercepat dunia, yaitu Moto GP. Hampir semua pembalap di seluruh dunia ingin mencicipi balapan motor tercepat ini dan meraih sukses seperti Valentino Rossi. Moto GP merupakan salah satu olahraga yang dapat dikategorikan berbahaya, maka dari itu penyelenggara Moto GP menentukan standar keamanan yang tinggi. Hal ini diberlakukan semata-mata untuk mengurangi cedera yang akan dialami oleh para pebalap apabila mengalami kecelakaan. Tidak sedikit pebalap yang mengalami cedera parah, bahkan sampai meregang nyawa. Namun, hal itu tidak menyurutkan niat para pebalap pemula yang ingin mengikuti ajang ini.
Ajang Impian
Moto GP atau Motor Grand Prix merupakan kejuaraan khusus untuk motor dengan kapasitas mesin mulai 125 sampai 500 CC. Organisasi balap motor dunia atau FIM (Federation Internatoinale de Motocyclisme) mulai menyelenggarakan balapan ini sejak 1949. Awalnya, mereka memertandingkan 4 kelas, yaitu 500, 350, 250, dan 125 CC. Belakangan, kelas 350 CC ditiadakan. Walaupun, sesungguhnya sepeda motor yang digunakan berkapasitas sampai 1000 CC. Baru pada 2007, FIM menurunkan kapasitas motor menjadi maksimal 800 CC saja.
Meski kapasitas CC lebih rendah dibandingkan balapan Super Bike, yang lebih dari 1000 CC, tetap saja ajang Moto GP dianggap lebih bergengsi. Hampir semua pebalap di seluruh dunia mendambakan bisa ambil bagian dalam ajang ini. Mereka menganggap Moto GP sebagai puncak karir tertinggi seorang pebalap. Bukan perkara mudah untuk tampil di lomba yang digelar di 15 negara ini, karena harus mengikuti tahapan dan seleksi yang sangat ketat. Setiap kelas hanya diikuti tak lebih dari 35 pebalap.
Italia Juara
Pebalap paling sukses sepanjang sejarah adalah Giacomo Agostini asal Italia. Dialah satu-satunya pembalap yang mampu menjadi juara dunia sebanyak 15 kali di semua kelas. Sebanyak 8 kali di antaranya di kelas 500 CC. Rekor kehebatan Agostini kini disaingi oleh sesama pebalap Italia yang hingga saat ini masih terus mencatat rekor baru, yaitu Valentino Rossi. Rossi seolah-olah menjelma menjadi penerus Agostini yang dianggap sebagai legenda. Tak salah jika Rossi pun akan segera menjadi legenda, seperti pendahulunya dan mengharumkan nama Italia. Apalagi tahun 2010 ini, ia menunggangi motor buatan Italia Ducati, setelah sebelumnya selalu sukses dengan Aprilia, Honda dan Yamaha. Sampai 2009 lalu, total Rossi sudah menjadi juara Moto GP sebanyak 9 kali (2 diantaranya di kelas 125 dan 250 CC).
Sesungguhnya, bukan hanya pebalap Italia yang berjaya di ajang Moto GP. Negara lain penyumbang jawara Moto GP berasal dari Amerika Serikat, Spanyol, dan Australia. Amerika Serikat pernah berjaya lewat Kevin Schwantz, Kenny Roberts, dan terakhir Nicky Hayden. Spanyol dengan sejumlah pebalap hebat seperti Angel Nieto dan penerusnya Jorge Lorenzo. Sedangkan, Australia punya pebalap legendaris Michael Doohan, 5 kali juara dunia, yang kini hendak dilanjutkan oleh Casey Stoner.
Tempat Pamer Pabrikan
Selain ajang impian para pebalap seluruh dunia, Moto GP juga menjadi tempat pamer para produsen motor. Pada awalnya, produsen-produsen asal Eropa dan Amerika yang menguasai balapan ini, seperti Agusta, Gilera, atau Aprillia dan BMW. Namun, sejak 1960 sepeda motor asal Jepang mulai merajai dengan hadirnya Honda, Yamaha, dan Suzuki. Terakhir, Kawasaki pun ikut meramaikan balapan paling bergengsi ini. Sampai sekarang, produsen Jepang-lah yang mendominasi ajang Moto GP di semua kelas.
Kini setiap kali kita menyaksikan siaran langsung Moto GP di televisi, selain melihat kepiawaian para pebalap seperti Valentino Rossi, Casey Stoner, atau jagoan baru Jorge Lorenzo, kita pun menikmati teknologi canggih ala Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki, atau Ducati. Para pebalap hebat itu seolah menjadi bintang iklan para pabrikan tersebut dalam memasarkan motor mereka. Pebalap bangga, penonton senang, pabrikan pun bersorak karena produk mereka laku di pasaran.
Source : http://www.anneahira.com/
0 komentar:
Posting Komentar