Penyakit Jantung Koroner di Indonesia lebih dikenal dengan sebutan penyakit serangan jantung. Pada tahun 2008, WHO masih menempatkan penyakit ini sebagai pembunuh no. 1 di dunia dengan prosentase 29% , disusul penyakit infeksi dengan 16,2% dan kanker di posisi ketiga sebesar 12,6%. Apa sebenarnya yang menjadi penyebab, mekanisme dan gejala yang terjadi akibat penyakit jantung koroner?. Sudah seharusnya pembaca sekalian untuk lebih dekat dengan pembunuh no. 1 di dunia. Sebagai antisipasi terhadap penyakit jenis ini.
Penyempitan atau penghambatan pembuluh arteri sebagai saluran yang mengalirkan darah ke jantung mengalami kelainan. Kondisi ini disebut penyakit jantung koroner. Apabila penyempitan terjadi sangat parah, maka secara tiba-tiba suplai darah ke jantung terganggu sehingga terjadilah yang disebut serangan jantung. Hal ini dapat juga mengakibatkan stroke apabila penyempitan pembuluh arteri terganggu saat darah akan menuju ke otak. Arteri koroner adalah pembuluh darah khusus yang digunakan darah untuk membawa oksigen dan nutrisi. Ketika sampai di jantung kedua zat itu akan di pompa ke seluruh tubuh.
Pada kasus penyakit jantung koroner masalah yang timbul disebabkan terhalangnya atau mengalami kelainan di pembuluh arteri koroner. Suplai darah akan berkurang dan kedua zat yang dibawanya yaitu nutrisi dan oksigen yang digunakan untuk membuat jantung berdetak normal akan terganggu. Usia yang semakin bertambah maka resiko seperti tekanan darah tinggi, merokok, kadar kolesterol dalam darah yang abnormal, pembuluh darah terjadi penyempitan, kaku, tersumbat dan tidak elastis atau bisa disebut seperti karatan atau korosi pada pipa. Hal di atas adalah penyebab terjadinya penyakit jantung koroner yang datang sangat cepat menyerang penderitanya.
Kenapa Arteri Koroner Tersumbat?
Pengendapan kalsium, kolesterol, lemak dan jenis lainnya yang disebut plaque. Kandungan tersembat menghalangi dan menyumbat pembuluh arteri koroner yang akan membawa oksigen dan nutrisi ke jantung.
Timbunan faktor penyebab tadi secara perlahan terus bertambah dan mempersempit serta memperkecil diameter arteri koroner. Darah akan semakin sedikit disuplai sesuai kebutuhan otot jantung. Terjadilah yang dinamakan fixed blockage.
Faktor resiko terjadi dimulai sejak usia muda hingga bertahun-tahun dan berbeda-beda pada setiap orang. Namun deposit kalsium, kolesterol, lemak dan plaque bukan satu-satunya penyebab penyakit jantung koroner. Kejang pada arteri koroner atau disebut coronary artery spams dan penggumpalan atau platelete clumping-clotting juga menjadi faktor resiko terkena serangan jantung.
Bagaimana Proses Penyumbatan Pada Jantung Koroner Terjadi?
Pada manusia sehat pembuluh arteri bekerja secara normal. Darah mengalir dengan baik. Namun, efek yang mungkin terjadi jika terdapat penyumbatan :
- Plak, yaitu sebagian arteri mengalami penyumbatan dimana plak akan terus bertambah hingga menjadi total aliran terhambat.
- Spams, yaitu pembuluh darah mengerut sehingga ruang aliran darah tinggal sebagian paling parah juga akan terjadi berhentinya darah secara total.
- Clot atau Plaletele Clumping. Proses penggumpalan dari esensi darah itu sendiri yang dapat berlanjut hingga darah terhalangi secara total alirannya.
- Kombinasi. Apabila terjadi antara dua atau lebih kondisi di atas. Kombinasi inilah yang umumnya dengan cepat 100% menyumbat arteri koroner.
Banyak penderita penyakit ini tidak merasakan sakit atau gejala tertentu. Namun, penyumbatan penyakit jantung ini, dapat dikenali dengan tanda-tanda berikut :
- Penyakit jantung koroner termasuk dalam silent ischernia yaitu tidak adanya sesuatu yang tidak enak atau sakit di dalam tubuh. Pada kondisi penyakit diabetes sangat rentan dengan silent ischemia.
- Sakit pada dada sewaktu melakukan olahraga atau gerakan fisik tertentu. Hal ini disebut angina pectoris.
- Unstable Angina. Sewaktu istirahat terjadi sakit dada secara tiba-tiba sekali.
- Serangan jantung. Aliran darah ke pembuluh darah arteri koroner total terhambat yang membuat jantung berhenti berdetak.
Pertanyaannya adalah bagaimana membuat jantung agar tetap sehat?. Dalam sistem kardiovaskuler dapat dilakukan secara sederhana dengan :
- Cukup dengan jalan kaki 30-40 menit setiap hari. Jangan bermalas-malasan melakukan kegiatan fisik.
- Berhentilah merokok atau menjauhi orang-orang di sekitar Anda yang sedang merokok. Zat beracun dalam rokok meningkatkan resiko penyumbatan aliran darah.
- Dietlah dengan seimbang. Jauhi terlalu banyak dan sering makanan-makanan fast food yang berkolesterol dan berlemak tinggi.
- Kendalikan emosi Anda selalu. Sikap marah akan menaikkan tensi darah dengan cepat dan dapat membuat pecah pembuluh darah Anda.
- Kurangi berat badan Anda. Hal ini dapat mengurangi resiko serangan jantung karena pada kondisi obesitas pengumpulan lemak/kolesterol dapat terjadi.
0 komentar:
Posting Komentar